Mengenal Klub Guru Indonesia KalSel


1. pendahuluan
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah (UU. No. 14 tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen, Bab I Pasal 1).

Permasalahan bangsa, terkait dengan masalah pendidikan yang begitu kompleks, jelas tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Para gurulah, yang di Indonesia berjumlah 2,7 juta, menjadi pemegang kunci solusi dari permasalahan bangsa. Jika para guru tersebut dapat menjadi Guru Bangsa, semua persoalan bangsa diharapkan akan dapat terselesaikan dengan lebih baik.
Gurulah para pemimpin sejati yang sebenarnya. Gurulah yang memegang peran sebagai pemimpin perubahan. Untuk dapat menjadi pemimpin perubahan, guru harus melakukan perubahan dulu dari dalam dirinya sendiri. Guru tidak selayaknya meminta pihak mana pun untuk mengubah dirinya. Sekali guru melakukan perubahan dalam dirinya, roda perubahan akan bergerak dengan sendirinya. Guru mampu menggerakkan bangsa ini, apalagi kalau hanya menggerakkan dirinya sendiri. Gurulah yang harus menyelesaikan masalah pendidikan. Pemerintah hanya bertugas sebagai lembaga yang mengurus dan mengelola administrasi pendidikan.
Itulah sebabnya mengapa Klub Guru Indonesia berdiri. Klub Guru Indonesia adalah organisasi profesi guru yang didirikan dan dibangun oleh para guru dan aktivis pendidikan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya agar dapat menjadi pelaku perubahan dalam pembangunan bangsa. Klub Guru Indonesia didirikan agar para guru dapat mengubah diri sendiri tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus menjadi lokomotif penggerak perubahan bagi bangsa. Pihak lain dapat membantu proses perubahan tersebut. Akan tetapi, daya dan keinginan untuk berubah itu harus datang dari diri para guru sendiri. Telah banyak upaya pemerintah agar guru lebih kompeten dan profesional menjadi mandul justru karena keinginan untuk berubah itu belum muncul dari diri guru sendiri. Motivasi untuk berubah harus datang dari dalam diri guru, dan bukan karena didorong-dorong dan dipaksa-paksa. Menjadi guru harus merupakan pilihan pribadi dan bukan karena keterpaksaan. Oleh karena itu, para guru harus benar-benar hidup dengan pilihannya tersebut, atau meninggalkannya sama sekali.
Dengan motto “Sharing and Growing Together”, Klub Guru Indonesia akan menjadi komunitas yang tepat bagi para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli pada pentingnya memajukan dunia pendidikan dan keguruan.
Prinsip ini berarti bahwa para guru haruslah ‘memberi’ (to share) lebih dahulu agar ia dapat maju dan berkembang (to grow). Guru tidak ditampilkan dalam posisi pasif (penerima) belaka namun justru dalam posisi aktif (memberi dan berbagi dengan sesama).

Visi dan Misi Klub Guru Indonesia

Klub Guru Indonesia memiliki visi memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.
Misi Klub Guru Indonesia adalah sebagai berikut:
1.Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan pengabdian kepada masyarakat.
2.Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru dalam dunia pendidikan.
3.Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.
Tujuan KGI
1.Menjadi sebuah forum yang terbuka bagi para guru, pegiat dan pengamat pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk meningkatkan kualitas diri masing-masing di bidang pendidikan dan keguruan.
2.Menjadi sebuah wadah tercetusnya ide-ide segar yang berorientasi pada meningkatnya mutu generasi muda penerus bangsa.
3.Mendorong profesionalisme keguruan serta pendewasaan dan kemandirian para siswa, baik yang masih dalam proses belajar maupun lulusan.
4.Meningkatkan kepedulian masyarakat luas, para orang tua siswa, pengusaha, dan insan media, untuk bersama-sama membangun masa depan melalui pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda.

Keanggotaan KGI

Keanggotaan Klub Guru Indonesia terbuka bagi para guru, kepala sekolah, pemerhati pendidikan, dan semua komponen masyarakat yang memiliki kepedulian pada dunia pendidikan, mau memperluas wawasan serta bersedia saling berbagi pengalaman dalam usahanya memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Peserta kegiatan yang diadakan Klub Guru Indonesia diharapkan bersedia menjadi anggota Klub Guru Indonesia dan turut aktif membesarkan organisasi ini menjadi sebuah alternatif wadah pemberdayaan guru, melalui kontribusi sesuai daya atau kemampuannya.
Sebagai tanda keanggotaan, Klub Guru Indonesia menerbitkan kartu anggota, yang di samping berfungsi sebagai identitas keanggotaan juga sekaligus berfungsi sebagai kartu diskon untuk berbelanja di beb erapa merchant mitra Klub Guru Indonesia.

Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan Klub Guru Indonesia, antara lain: pelatihan guru, seminar, lokakarya, in house training, bedah buku, sharing pengetahuan / pengalaman sesama anggota, melakukan studi banding /kunjungan, dan sebagainya.
Pertemuan Klub Guru Indonesia diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan. Kerangka acara dalam setiap pertemuan berupa:
•Presentasi dari nara sumber mengenai topik tertentu disertai dengan tanya jawab.
•Klinik untuk diskusi dan berbagi pengalaman tentang penerapan topik tersebut.
•Lokakarya bagi para guru agar dapat menguasai keterampilan tertentu di bidang pengajaran dan pendidikan.

SAGUSALA (SATU GURU SATU LAPTOP)

Di antara sekian banyak kompetensi yang perlu dimiliki guru saat ini adalah keterampilan menciptakan dan mengoperasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai medium pembelajaran yang sangat menentukan di masa depan. Sekarang, internet memegang peranan yang sangat penting bagi dunia pendidikan, baik sebagai penyedia konten pembelajaran, sebagai media pembelajaran dan sekaligus sebagai alat pembelajaran. Multimedia dalam pembelajaran terbukti mampu menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Untuk mengupayakan agar para guru melek TIK dan pro aktif menggunakannya dalam pembelajaran, Klub Guru Indonesia dengan support dari Intel Indonesia Corporation membuat program “Sagusala” (Satu Guru Satu Laptop) yang merupakan terobosan agar setiap guru di Indonesia memperoleh kemudahan dalam memiliki laptop sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.